Cute Bow Tie Hearts Blinking Blue and Pink Pointerhttp://www.cursors-4u.com/favorites/?skip=38 welcome to my blog
Assalamualaikum teman" selamat datang di blog saya

Selasa, 08 Mei 2018

TUGAS VI


TUGAS VI

1. SAYA INGIN MEMPELAJARI ILMU KOMPUTER LEBIH DALAM LAGI

2.  SELAMA SAYA BELAJAR DI WIDYA INFORMATIKA SAYA MERASA SUDAH LEBIH MENGERTI BANYAK MENGERTI TENTANG KOMPUTER... SEMOGA KEDEPANNYA SAYA BISA LEBIH MENDALAMI NYA LAGI

3. SUDAH BANYAK ILMU YANG SAYA PELAJARI SELAMA SAYA BELAJAR DI WIDYA INFORMATIKA... DAN SUDAH BANYAK JUGA YANG SAYA INGAT DAH SAYA BISA LAKUKAN...

TUGAS TIK V


TUGAS TIK III

saya punya video cara membuat es lilin susu oreo enak dan simple...


TUGAS TIK II


Jumat, 04 Mei 2018

CARA MENGATASI GIGITAN ATAU SENGATAN HEWAN BERBISA

Mengatasi digigit Pacet atau Lintah

Saat Anda melakukan kegiatan berkemah atau sekedar berwisata ketempat lembab seperti air terjun atau pinggiran danau, mungkin secara tidak sengaja waktu kita melewati jalan setapak kita tergigit oleh Pacet atau Lintah. Yang harus kita lakukan adalah hindari menarik, merobek, atau berusaha melepas hewan ini dari kulit Anda secara paksa. Karena kulit Anda bisa robek dan luka yang ditimbulkan akan semakin serius.
Coba tuangkan alkohol atau olesi dengan tembakau rokok (bagi yang membawa rokok) atau bisa juga di olesi garam terutama di bagian mulut lintah. Setelah lintah lepas, bersihkan luka menggunakan antiseptik dan tekan sampai pendarahan berhenti.
Jadi dengan pengetahuan ini, paling tidak Anda sudah bisa mempersiapkan segala sesuatu seperti “bekal obat darurat” untuk mengatasi beberapa gigitan atau sengatan hewan berbisa sebelum melakukan kegiatan atau berwisata ke alam bebas. Dengan begini Anda akan lebih siap dalam menghadapi segala kondisi yang mungkin belum pernah Anda pikirkan sebelumnya.

Mengatasi digigit Ular berbisa

Ular yang berbisa seperti ular sendok (cobra), ular cincin (ulo welang), dan jenis ular berbisa lainnya, apabila menggigit akan menyebabkan rasa sakit yang teramat sangat pada bagian yang digigitnya. Gigitan ular berbisa ini juga meninggalkan bekas bengkak kemerah-merahan dan apabila tidak segera ditangani dapat menyebabkan kematian, karena racunnya akan menyebar keseluruh tubuh dalam beberapa menit atau jam saja. Badan seseorang yang terkena gigitan ular berbisa dalam beberapa menit akan menjadi lemah, bersamaan dengan rasa mual dan muntah serta mengeluarkan air liur berbuih.
Saat itu terjadi, usahakan Anda bergerak seminim mungkin karena pergerakan tubuh yang aktif akan memercepat penyebaran racun. Pertolongan pertama yang bisa dilakukan adalah dengan mengikat anggota tubuh yang tergigit menggunakan sabuk atau kain. Jangan lupa ingat jenis, bentuk, dan warna ular yang menggigit Anda agar petugas medis dapat memberikan zat anti racun yang tepat.
Apabila kebetulan jauh dari pertolongan medis, Langkah-langkah pengobatan alternatifnya yang bisa Anda lakukan adalah ambil ¼ genggam daun Meniran, 1/3 genggam daun Sambiloto, ¼ genggam daun Sembung atau daun Cengkeh, 3 butir bawang putih, 2 jari Gula aren. Kemudian semua ramuan tadi rebus dengan 4 gelas air hingga menjadi setengahnya. Tunggu sampai dingin terlebih dahulu kemudian disaring. Ramuan ini diminum 2 sampai 3 kali sehari, sekali minum 3/4 gelas. Tanaman seperti ini masih mudah ditemukan di daerah pelosok desa dan pedalaman. Minta bantuan warga sekitar untuk mencarikan tanaman ini.

Mengatasi disengat Serangga

Disengat serangga seperti Lebah atau Tawon, Kutu, Laba-Laba, Semut Londo dan lain sebagainya menyebabkan rasa sakit gatal dan terasa panas, serta juga akan meninggalkan bekas. Selain itu yang paling parahnya lagi bisa meracuni seluruh tubuh. Gejala yang umum ketika racun dari sengatan serangga itu menjalar adalah urat menjadi kejang, kepala pusing, demam, berkeringat dingin, sesak nafas disertai muntah.
Langkah langkah pengobatannya adalah sebagai berikut, siapkan 6 siung bawang putih dikupas dan di tumbuk halus. Lalu kemudian gunakan untuk menutupi luka atau bekas gigitan serangga tersebut. Atau Anda juga bisa menggunakan pepaya yang masih muda, yaitu dengan cara mengambil getahnya beberapa tetes lalu teteskan pada luka bekas gigitan atau sengatan serangga tersebut. Ternyata bukan hanya itu saja, Anda juga bisa menggunakan daun Sambiloto dan Tembakau secukupnya. Kemudian sama seperti cara yang Luvizhea.com jelaskan sebelumnya, yaitu tempelkan pada bagian bekas senggatan, lalu balut dengan kain kasa. Untuk hasil yang maksimal, lakukan cara ini 2 kali sehari sampai rasa bengkak dan sakit yang timbul benar-benar sembuh.
Bagaimana untuk penanganan dari gigitan serangga tomcat? kerena tomcat dikenal mengandung racun jenis Paederin yang dapat menyebabkan kulit mengalami iritasi atau melepuh seperti herpes. Langkah pengobatannya, Anda bisa menggunakan Minyak goreng yang diaduk dengan garam dapur. ini adalah penawar racun apabila Anda digigit tomcat.

Jumat, 27 April 2018

LEGENDA PUTRI PANDAN BERDURI

Dahulu di Pulau Bintan hiduplah orang-orang Suku Laut yang dipimpin oleh Batin Legoi. Batin Legoi sangat dikenal sebagai pemimpin yang santun, lemah lembut, dan adil. Dia sangat dicintai oleh rakyatnya.

Suatu hari, saat asyik menyusuri pantai yang banyak ditumbuhi semak pandan, Batin Legoi mendengar tangisan bayi.

“Bayi siapa yang menangis di tempat seperti ini?” tanya Batin Legoi pada pengawalnya. Pengawalnya hanya menggeleng.

Tangisan itu semakin keras, saat Batin Legoi mendekati semak-semak pandan. Dengan hati-hati Batin Legoi mendekati semak itu. Alangkah kagetnya Batin Legoi, saat mendapatkan seorang bayi perempuan yang tergeletak di atas dedaunan.

“Siapa yang meletakkan bayi ini di sini?” tanya Batin Legoi kembali.

Batin Legoi memerintahkan pengawalnya untuk memeriksa sekitar semak-semak pandan itu. Setelah pengawal memastikan tidak ada siapa pun di sana, Batin Legoi memutuskan untuk membawa pulang bayi perempuan itu.

Batin Legoi membesarkan dan mendidik bayi perempuan itu dengan penuh kasih sayang seperti anak sendiri. Bayi perempuan itu diberi nama Puteri Pandan Berduri. Semenjak kehadiran Puteri Pandan Berduri, Batin Legoi merasa hidupnya sudah lengkap.

Puteri Pandan Berduri tumbuh sebagai gadis yang berparas cantik jelita. Tutur kata dan tingkah lakunya pun sebanding dengan kecantikannya. Sangat lembut, sopan santun, suka menolong, dan anggun. Karena keelokan paras dan lakunya, dia amat dicintai masyarakat Suku Laut.

Banyak pemuda, raja, pangeran, dan bangsawan yang tertarik dengan Puteri Pandan Berduri. Namun, tidak ada yang berani meminangnya. Batin Legoi sendiri sangat berharap, puterinya berjodoh dengan seorang raja atau pemimpin daerah.

Sementara itu di Pulau Galang, hiduplah seorang Megat¹ dengan dua orang putra yang gagah berani. Mereka bernama Julela dan Jenang Perkasa. Sejak kecil keduanya dididik untuk selalu rukun dan saling menjaga. Namun, Julela berubah semenjak ditunjuk ayahnya sebagai penggantinya kelak di Pulau Galang. Julela menjadi sombong dan angkuh. Bahkan ia pernah mengancam adiknya, Jenang Perkasa.

“Aku tidak akan pernah segan mengusirmu dari pulau ini, jika kamu tidak mengikuti perintahku,” ancam Julela.

Jenang Perkasa sedih dengan perubahan sifat kakaknya. Ia memutuskan untuk meninggalkan Pulau Galang. Selama berlayar, Jenang tidak pernah mengaku sebagai anak dari pemimpin Pulau Galang. Sehari-hari, ia bekerja sebagai pedagang.

Jenang Perkasa akhirnya sampai di Pulau Bintan. Jenang Perkasa sangat cepat menyesuaikan diri. Sikapnya yang sopan santun dan tutur katanya yang halus membuat penduduk senang. Masyarakat di pulau itu sering membicarakannya.

Kabar tentang Jenang Perkasa sampai ke telinga Batin Legoi. Ia sangat penasaran, ingin mengenalnya secara langsung. Supaya tidak mencolok, Batin Legoi mengadakan jamuan makan malam untuk semua tokoh ternama di Pulau Bintan, termasuk Jenang Perkasa.

Awalnya Jenang Perkasa meragukan undangan itu. Namun, untuk menghormati Batin Legoi, Jenang Perkasa memenuhi undangan tersebut.

Sejak awal kedatanganJenang Perkasa, Batin Legoi memerhatikan gerak-geriknya. Caranya bersikap, bercakap, bahkan bersantap pun tidak luput dari pengamatan Batin Legoi.

Terbersit keinginan Batin Legoi untuk menjodohkannya dengan Puteri Pandan Berduri. Batin Legoi mendekati Jenang Perkasa.

“Wahai, Anak Muda, sudah lama aku mendengar tentang kehalusan budi pekertimu. Ternyata itu bukan isapan jempol semata. Aku sudah membuktikannya,” kata Batin Legoi. Jenang Perkasa hanya tersenyum dan tertunduk malu.

“Alangkah senangnya hatiku, jika kamu bersedia menikah dengan puteriku,” lanjut Batin Legoi.

Jenang Perkasa nyaris tidak percaya dengan tawaran Batin Legoi. Namun, dia cepat menguasai keadaan dan tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan itu. Jenang Perkasa menyetujuinya.

Beberapa hari kemudian pesta besar digelar untuk pernikahan Puteri Pandan Berduri dengan Jenang Perkasa. Seluruh rakyat di Pulau Bintan diundang.

Puteri Pandan Berduri hidup berbahagia dengan Jenang Perkasa. Apalagi, setelah Batin Legoi menyerahkan kepemimpinannya kepada Jenang Perkasa. Jenang Perkasa melaksanakan amanat sebagai pemimpin di Suku Laut itu dengan baik. Bakat yang didapat dari ayahnya membuat Jenang tidak kesulitan.

Rakyat Suku Laut sangat menyukainya. Jenang Perkasa mampu menjadi pemimpin yang disegani sekaligus dicintai rakyatnya.

Suatu hari warga Pulau Galang memintanya kembali untuk menggantikan kakaknya yang semena-mena.  Jenang Perkasa menolak.  I bertekad akan tinggal di Pulau Bintan.

Pernikahan Puteri Pandan Berduri dan Jenang Perkasa dikaruniai tiga orang putera. Ketiganya diberi nama sesuai dengan adat kesukuan: Mantang, Mapoi, dan Kelong. Ketiganya pun dididik dengan sikap yang santun dan lembut.

Setelah dewasa mereka pun diangkat mejadi pemimpin di masing-masing suku. Batin Mantang menjadi Kepala Suku di utara Pulau Bintan. Batin Mapoi menjadi Kepala Suku di barat Pulau Bintan. Sedangkan Batin Kelong menjadi Kepala Suku di timur Pulau Bintan.

Meskipun demikian, saat menghadapi permasalahan dalam suku mereka, Suku Laut tetap menjadi pedoman bagi mereka.

Begitulah indahnya kehidupan Suku Laut di bawah kepemimpinan Jenang Perkasa dan Putri Pandan Berduri.

Hingga saat ini kisah Jenang dan Puteri Pandan Berduri masih dikenang. Karena dari merekalah lahirnya persukuan di Teluk Bintan. Penduduk Suku Laut atau Suku Sampan masih banyak di perairan Pulau Bintan.