Cute Bow Tie Hearts Blinking Blue and Pink Pointerhttp://www.cursors-4u.com/favorites/?skip=38 welcome to my blog: BUDIDAYA ULAT SUTRA
Assalamualaikum teman" selamat datang di blog saya

Jumat, 13 April 2018

BUDIDAYA ULAT SUTRA

Budidaya Ulat Sutera Pemakan Daun Singkong
Pada budidaya ulat sutra area pemeliharaan ulat kecil dilaksanakan pada tempat tersendiri yang disebut Unit Pemeliharaan Ulat Kecil (UPUK). Ruang pemeliharaan pada budidaya ulat sutra harus dilengkapi dengan jendela dan ventilasi sebagai sarana sirkulasi udara untuk menjaga suhu di dalam ruang.
Ruang pemeliharaan budidaya ulat sutra setidaknya dilengkapi dengan kotak atau rak pemeliharaan, area daun, gunting stek, pisau, ember/baskom, jaring ulat, ayakan, kain penutup daun, hulu ayam, kerta alas, kerta minyak/parafin, lap tangan dan lain-lain.
pengembangan ulat sutera jenis samia cynthia ricini, memiliki nilai yang sangat strategis untuk meningkatkan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat. Sebab, ulat itu tidak memakan daun murbei seperti ulat sutera biasa. Melainkan mampu memakan daun singkong yang banyak terdapat di Wonogiri.
penelitian budidaya ulat sutera pemakan daun singkong yang di kembangkan di Kabupaten Wonogiri, sebagai salah satu cara meningkatkan produktifitas petani, kualitas, kapasitas produksi pertanian yang belum sepenuhnya di adopsi oleh petani sebagai masyarakat petani agro industri.
"Jka di bandingkan dengan kain sutera asal China, kain tenun sutera kokon ulat sutera pemakan daun singkong kualitasnya jauh lebih bagus. Selain pewarna benang sutera yang di proses secara alami dari makanan yang di makan oleh ulat sutera pemakan daun singkong, siklus cuaca di Indonesia juga sangat mendukung budidaya ulat sutera pemakan daun singkong" Terang Dra.Trimurti,MM
  
Persiapan Kandang
Tahap cara beternak yang pertama adalah persiapan. Dalam mempersiapkan peternakan ulat sutera, terdapat tiga hal yang paling utama yakni tempat pemeliharaan, bibit, dan pakan. Kandang ulat sutera berupa ruangan dengan rak didalamnya. Sebaiknya sediakan dua ruang berbeda sebagai teknik beternak yang ditujukan untuk ulat sutera kecil dan ulat sutera besar. Pastikan ruangan memiliki ventilasi dan jendela dan didesinfektan 2 atau 3 hari sebelum pemeliharaan ulat dimulai dengan menggunakan larutan kaporit 0,5% atau formalin (2-3%) yang disemprotkan secara merata.
 
Bibit
Persiapan kedua dalam teknik budidaya ulat sutera adalah penyediaan bibit. Pesanlah bibit selambat lambatnya 10 hari sebelum pemeliharaan ulat dimulai serta lakukanlah inkubasi agar penetasannya seragam. Sebarkan telur didalam sebuah kotak penetasan kemudian tutup dengan kertas putih yang tipis. Setelah itu, simpan kotak didalam tempat sejuk yang terhindari dari penyinaran matahari secara langsung, pada suhu berkisar 25 derajat celcius - 28 derajar celcius dan kelembaban sekitar 75-85%. Setelah terlihat bintik biru pada telur, bungkus dengan kain hitam selama 2 hari, dan telur pun siap untuk dikembangbiakkan.

Pakan


Hal yang tidak kalah penting dalam cara ternak ulat sutera adalah pakan. Selain tanaman murbei, ulat sutera juga memiliki kemamupuan lain untuk memakan tanaman selain murbei. Pakan tersebut adalah dari daun singkong. Sebelum melakukan budidaya ulat sutera pemakan daun singkong ini sebaiknya dilakukan penanaman singkong terlebih dahulu agar ketersediaan pakan ulat sutera ketika sudah menetas dan berkembang bisa terpenuhi dengan baik. Dalam hal melakukan penanaman singkong untuk budidaya ulat sutera terdapat 2 metode yaitu Stek mata untuk hasil umbi yang bagus, kemudian jarak tanam rapat 5 cm x 5cm untuk hasil daun singkong yang banyak.

Siklus Hidup Ulat Sutera
Siklus hidup ulat sutera dimulai dari telur yang menetas menjadi ulat kecil dan berkembang menjadi ulat besar, lalu berubah menjadi pupa atau kepompong, dan akhirnya menjadi ngengat yang akan menetaskan telur lagi. Terdapat lima fase atau instar selama hidup ulat sutera dimana pada setiap akhir instar, ulat sutera akan mengalami masa tidur atau istirahat, serta pergantian kulit. Pada instar 1 hingga instar 3, ulat sutera disebut ulat sutera kecil, sementara pada instar 4 sampai 5 ulat sutera disebut ulat sutera besar.

Proses Pemeliharaan Ulat Sutera
Ulat yang baru menetas dari kotak inkubasi dipindahkan kedalam tempat pemeliharaan untuk ulat kecil dan diberi makan secara teratur tiga kali sehari pada pagi, siang, dan sore hari. Setelah kurang lebih 4 hari, ulat muda akan berada pada akhir instar pertama dan kemudian akan mengalami masa tidur. Pada masa tidur, ulat ditaburi kapur dan tidak perlu diberi makan, serta jangan lupa untuk membuka ventilasi dan jendela agar udara mengalir dengan baik.Setelah itu, instar kedua pun dimulai. Ulat kembali diberi makan hingga kembali mengalami masa istirahat pada akhir instar.
Lakukan hal yang sama dalam memelihara hingga ulat berada pada akhir instar ketiga. Pada saat tersebut ulat sudah berukuran cukup besar dan harus dipindahkan ke ruangan yang lebih luas dengan suhu 24-26 derajat celcius dan kelembapan sekitar 70-75%. Pada instar kelima, ulat akan mulai mengkokon. Ulat yang siap mengkokon dipindahkan kedalam alat pengokonan yang dapat terbuat dari karton, plastik atau bambu. Pengkokonan berlangsung selama sekitar 7 hari dan selanjutnya kokon siap dipanen dan dipasarkan atau diolah sebagai benang bahan baku pembuatan kain sutera.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar