Cute Bow Tie Hearts Blinking Blue and Pink Pointerhttp://www.cursors-4u.com/favorites/?skip=38 welcome to my blog: 2018
Assalamualaikum teman" selamat datang di blog saya

Selasa, 08 Mei 2018

TUGAS VI


TUGAS VI

1. SAYA INGIN MEMPELAJARI ILMU KOMPUTER LEBIH DALAM LAGI

2.  SELAMA SAYA BELAJAR DI WIDYA INFORMATIKA SAYA MERASA SUDAH LEBIH MENGERTI BANYAK MENGERTI TENTANG KOMPUTER... SEMOGA KEDEPANNYA SAYA BISA LEBIH MENDALAMI NYA LAGI

3. SUDAH BANYAK ILMU YANG SAYA PELAJARI SELAMA SAYA BELAJAR DI WIDYA INFORMATIKA... DAN SUDAH BANYAK JUGA YANG SAYA INGAT DAH SAYA BISA LAKUKAN...

TUGAS TIK V


TUGAS TIK III

saya punya video cara membuat es lilin susu oreo enak dan simple...


TUGAS TIK II


Jumat, 04 Mei 2018

CARA MENGATASI GIGITAN ATAU SENGATAN HEWAN BERBISA

Mengatasi digigit Pacet atau Lintah

Saat Anda melakukan kegiatan berkemah atau sekedar berwisata ketempat lembab seperti air terjun atau pinggiran danau, mungkin secara tidak sengaja waktu kita melewati jalan setapak kita tergigit oleh Pacet atau Lintah. Yang harus kita lakukan adalah hindari menarik, merobek, atau berusaha melepas hewan ini dari kulit Anda secara paksa. Karena kulit Anda bisa robek dan luka yang ditimbulkan akan semakin serius.
Coba tuangkan alkohol atau olesi dengan tembakau rokok (bagi yang membawa rokok) atau bisa juga di olesi garam terutama di bagian mulut lintah. Setelah lintah lepas, bersihkan luka menggunakan antiseptik dan tekan sampai pendarahan berhenti.
Jadi dengan pengetahuan ini, paling tidak Anda sudah bisa mempersiapkan segala sesuatu seperti “bekal obat darurat” untuk mengatasi beberapa gigitan atau sengatan hewan berbisa sebelum melakukan kegiatan atau berwisata ke alam bebas. Dengan begini Anda akan lebih siap dalam menghadapi segala kondisi yang mungkin belum pernah Anda pikirkan sebelumnya.

Mengatasi digigit Ular berbisa

Ular yang berbisa seperti ular sendok (cobra), ular cincin (ulo welang), dan jenis ular berbisa lainnya, apabila menggigit akan menyebabkan rasa sakit yang teramat sangat pada bagian yang digigitnya. Gigitan ular berbisa ini juga meninggalkan bekas bengkak kemerah-merahan dan apabila tidak segera ditangani dapat menyebabkan kematian, karena racunnya akan menyebar keseluruh tubuh dalam beberapa menit atau jam saja. Badan seseorang yang terkena gigitan ular berbisa dalam beberapa menit akan menjadi lemah, bersamaan dengan rasa mual dan muntah serta mengeluarkan air liur berbuih.
Saat itu terjadi, usahakan Anda bergerak seminim mungkin karena pergerakan tubuh yang aktif akan memercepat penyebaran racun. Pertolongan pertama yang bisa dilakukan adalah dengan mengikat anggota tubuh yang tergigit menggunakan sabuk atau kain. Jangan lupa ingat jenis, bentuk, dan warna ular yang menggigit Anda agar petugas medis dapat memberikan zat anti racun yang tepat.
Apabila kebetulan jauh dari pertolongan medis, Langkah-langkah pengobatan alternatifnya yang bisa Anda lakukan adalah ambil ¼ genggam daun Meniran, 1/3 genggam daun Sambiloto, ¼ genggam daun Sembung atau daun Cengkeh, 3 butir bawang putih, 2 jari Gula aren. Kemudian semua ramuan tadi rebus dengan 4 gelas air hingga menjadi setengahnya. Tunggu sampai dingin terlebih dahulu kemudian disaring. Ramuan ini diminum 2 sampai 3 kali sehari, sekali minum 3/4 gelas. Tanaman seperti ini masih mudah ditemukan di daerah pelosok desa dan pedalaman. Minta bantuan warga sekitar untuk mencarikan tanaman ini.

Mengatasi disengat Serangga

Disengat serangga seperti Lebah atau Tawon, Kutu, Laba-Laba, Semut Londo dan lain sebagainya menyebabkan rasa sakit gatal dan terasa panas, serta juga akan meninggalkan bekas. Selain itu yang paling parahnya lagi bisa meracuni seluruh tubuh. Gejala yang umum ketika racun dari sengatan serangga itu menjalar adalah urat menjadi kejang, kepala pusing, demam, berkeringat dingin, sesak nafas disertai muntah.
Langkah langkah pengobatannya adalah sebagai berikut, siapkan 6 siung bawang putih dikupas dan di tumbuk halus. Lalu kemudian gunakan untuk menutupi luka atau bekas gigitan serangga tersebut. Atau Anda juga bisa menggunakan pepaya yang masih muda, yaitu dengan cara mengambil getahnya beberapa tetes lalu teteskan pada luka bekas gigitan atau sengatan serangga tersebut. Ternyata bukan hanya itu saja, Anda juga bisa menggunakan daun Sambiloto dan Tembakau secukupnya. Kemudian sama seperti cara yang Luvizhea.com jelaskan sebelumnya, yaitu tempelkan pada bagian bekas senggatan, lalu balut dengan kain kasa. Untuk hasil yang maksimal, lakukan cara ini 2 kali sehari sampai rasa bengkak dan sakit yang timbul benar-benar sembuh.
Bagaimana untuk penanganan dari gigitan serangga tomcat? kerena tomcat dikenal mengandung racun jenis Paederin yang dapat menyebabkan kulit mengalami iritasi atau melepuh seperti herpes. Langkah pengobatannya, Anda bisa menggunakan Minyak goreng yang diaduk dengan garam dapur. ini adalah penawar racun apabila Anda digigit tomcat.

Jumat, 27 April 2018

LEGENDA PUTRI PANDAN BERDURI

Dahulu di Pulau Bintan hiduplah orang-orang Suku Laut yang dipimpin oleh Batin Legoi. Batin Legoi sangat dikenal sebagai pemimpin yang santun, lemah lembut, dan adil. Dia sangat dicintai oleh rakyatnya.

Suatu hari, saat asyik menyusuri pantai yang banyak ditumbuhi semak pandan, Batin Legoi mendengar tangisan bayi.

“Bayi siapa yang menangis di tempat seperti ini?” tanya Batin Legoi pada pengawalnya. Pengawalnya hanya menggeleng.

Tangisan itu semakin keras, saat Batin Legoi mendekati semak-semak pandan. Dengan hati-hati Batin Legoi mendekati semak itu. Alangkah kagetnya Batin Legoi, saat mendapatkan seorang bayi perempuan yang tergeletak di atas dedaunan.

“Siapa yang meletakkan bayi ini di sini?” tanya Batin Legoi kembali.

Batin Legoi memerintahkan pengawalnya untuk memeriksa sekitar semak-semak pandan itu. Setelah pengawal memastikan tidak ada siapa pun di sana, Batin Legoi memutuskan untuk membawa pulang bayi perempuan itu.

Batin Legoi membesarkan dan mendidik bayi perempuan itu dengan penuh kasih sayang seperti anak sendiri. Bayi perempuan itu diberi nama Puteri Pandan Berduri. Semenjak kehadiran Puteri Pandan Berduri, Batin Legoi merasa hidupnya sudah lengkap.

Puteri Pandan Berduri tumbuh sebagai gadis yang berparas cantik jelita. Tutur kata dan tingkah lakunya pun sebanding dengan kecantikannya. Sangat lembut, sopan santun, suka menolong, dan anggun. Karena keelokan paras dan lakunya, dia amat dicintai masyarakat Suku Laut.

Banyak pemuda, raja, pangeran, dan bangsawan yang tertarik dengan Puteri Pandan Berduri. Namun, tidak ada yang berani meminangnya. Batin Legoi sendiri sangat berharap, puterinya berjodoh dengan seorang raja atau pemimpin daerah.

Sementara itu di Pulau Galang, hiduplah seorang Megat¹ dengan dua orang putra yang gagah berani. Mereka bernama Julela dan Jenang Perkasa. Sejak kecil keduanya dididik untuk selalu rukun dan saling menjaga. Namun, Julela berubah semenjak ditunjuk ayahnya sebagai penggantinya kelak di Pulau Galang. Julela menjadi sombong dan angkuh. Bahkan ia pernah mengancam adiknya, Jenang Perkasa.

“Aku tidak akan pernah segan mengusirmu dari pulau ini, jika kamu tidak mengikuti perintahku,” ancam Julela.

Jenang Perkasa sedih dengan perubahan sifat kakaknya. Ia memutuskan untuk meninggalkan Pulau Galang. Selama berlayar, Jenang tidak pernah mengaku sebagai anak dari pemimpin Pulau Galang. Sehari-hari, ia bekerja sebagai pedagang.

Jenang Perkasa akhirnya sampai di Pulau Bintan. Jenang Perkasa sangat cepat menyesuaikan diri. Sikapnya yang sopan santun dan tutur katanya yang halus membuat penduduk senang. Masyarakat di pulau itu sering membicarakannya.

Kabar tentang Jenang Perkasa sampai ke telinga Batin Legoi. Ia sangat penasaran, ingin mengenalnya secara langsung. Supaya tidak mencolok, Batin Legoi mengadakan jamuan makan malam untuk semua tokoh ternama di Pulau Bintan, termasuk Jenang Perkasa.

Awalnya Jenang Perkasa meragukan undangan itu. Namun, untuk menghormati Batin Legoi, Jenang Perkasa memenuhi undangan tersebut.

Sejak awal kedatanganJenang Perkasa, Batin Legoi memerhatikan gerak-geriknya. Caranya bersikap, bercakap, bahkan bersantap pun tidak luput dari pengamatan Batin Legoi.

Terbersit keinginan Batin Legoi untuk menjodohkannya dengan Puteri Pandan Berduri. Batin Legoi mendekati Jenang Perkasa.

“Wahai, Anak Muda, sudah lama aku mendengar tentang kehalusan budi pekertimu. Ternyata itu bukan isapan jempol semata. Aku sudah membuktikannya,” kata Batin Legoi. Jenang Perkasa hanya tersenyum dan tertunduk malu.

“Alangkah senangnya hatiku, jika kamu bersedia menikah dengan puteriku,” lanjut Batin Legoi.

Jenang Perkasa nyaris tidak percaya dengan tawaran Batin Legoi. Namun, dia cepat menguasai keadaan dan tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan itu. Jenang Perkasa menyetujuinya.

Beberapa hari kemudian pesta besar digelar untuk pernikahan Puteri Pandan Berduri dengan Jenang Perkasa. Seluruh rakyat di Pulau Bintan diundang.

Puteri Pandan Berduri hidup berbahagia dengan Jenang Perkasa. Apalagi, setelah Batin Legoi menyerahkan kepemimpinannya kepada Jenang Perkasa. Jenang Perkasa melaksanakan amanat sebagai pemimpin di Suku Laut itu dengan baik. Bakat yang didapat dari ayahnya membuat Jenang tidak kesulitan.

Rakyat Suku Laut sangat menyukainya. Jenang Perkasa mampu menjadi pemimpin yang disegani sekaligus dicintai rakyatnya.

Suatu hari warga Pulau Galang memintanya kembali untuk menggantikan kakaknya yang semena-mena.  Jenang Perkasa menolak.  I bertekad akan tinggal di Pulau Bintan.

Pernikahan Puteri Pandan Berduri dan Jenang Perkasa dikaruniai tiga orang putera. Ketiganya diberi nama sesuai dengan adat kesukuan: Mantang, Mapoi, dan Kelong. Ketiganya pun dididik dengan sikap yang santun dan lembut.

Setelah dewasa mereka pun diangkat mejadi pemimpin di masing-masing suku. Batin Mantang menjadi Kepala Suku di utara Pulau Bintan. Batin Mapoi menjadi Kepala Suku di barat Pulau Bintan. Sedangkan Batin Kelong menjadi Kepala Suku di timur Pulau Bintan.

Meskipun demikian, saat menghadapi permasalahan dalam suku mereka, Suku Laut tetap menjadi pedoman bagi mereka.

Begitulah indahnya kehidupan Suku Laut di bawah kepemimpinan Jenang Perkasa dan Putri Pandan Berduri.

Hingga saat ini kisah Jenang dan Puteri Pandan Berduri masih dikenang. Karena dari merekalah lahirnya persukuan di Teluk Bintan. Penduduk Suku Laut atau Suku Sampan masih banyak di perairan Pulau Bintan.

LEGENDA PUAKA TANJUNG PENYABUNG

Cerita rakyat Melayu Riau yang berjudul Puaka Tanjung Penyabung masih bercerita tentang kedurhakaan seorang anak kepada ibunya. Hampir mirip dengan cerita-cerita petuah Melayu lainnya yang juga memiliki pesan yang sama, berbakti kepada kedua orang tua dan tidak boleh durhaka kepadanya. Untuk lebih jelasnya, berikut ini cerita singkat dari Puaka Tanjung Penyabung tersebut:

Cerita ini menghisahkan seorang anak bernama Atan Comot yang durhaka kepada ibunya. Akibat kedurhakaannya tersebut Atan Comot hilang ditelan laut karena ibunya menyumpahinya.

Dahulu, tinggal lah Atan Comot bersama ibunya yang miskin. Makanan kesukaan Atan Comot sehari-harinya adalah borin asap dengan ulam latuh. Makan tradisional orang kampung yang saat itu bagi Atan Comot dan ibunya sangat nikmat. Karena memang keterbatasan uang yang mereka miliki untuk bisa makan dan hidup enak. Akhirnya, karena kesulitan hidup yang mereka hadapi, Atan Comot meminta izin kepada ibunya untuk pergi merantau mencari uang. Dengan berat hati ibunya pun mengizinkan. Pergilah Atan Comot berlayar untuk merantau ke banyak negeri. Sampai akhirnya berkat kegigihannya dalam berusaha, ia pun tumbuh menjadi seorang pengusaha yang kaya raya dan sukses hidupnya serta memiliki kapal layar yang besar. Namun sayang sekali, Atan Comot tak pernah lagi ingat akan ibunya. Terlebih lagi tentang kehidupannya di kampung dulu. Ia telah lalai dengan harta benda dan kekayaan yang telah ia miliki.

Pada suatu ketika, berkunjung lah Atan Comot tersebut ke tempat kelahirannya. Alangkah bahagianya sang ibu yang mendapatkan anaknya kembali. Ia pun masih ingat dengan makanan kesukaan anaknya tersebut. Dengan susah payah ia pun menyiapkan sajian borin asap dengan ulam latuh yang istimewa untuk anaknya. Namun apa yang terjadi, di luar dugaan ternyata Atan Comot merasa malu dan gengsi dengan makanan kesukaannya dulu itu. Kini ia memandang bahwa makanannya itu adalah makanan kampung yang tidak berkelas. Atan Comot marah kepada ibunya, ia pun lalu menendang baki berkarat yang berisi makanan borin asap dengan ulam latuh yang dibawa oleh ibu Atan Comot tersebut. Tak sampai di situ saja, Atan lalu memukul tangan ibunya yang berpegangan pada bagian tepi perahu. Tak ayal lagi ibunya pun terjatuh ke dalam laut. 

Ibu Atan pun sangat sedih, kesal dan marah. Kemudian, ibu Atan pergi ke sebuah batu di Tanjung Penyabung. Ia lantas kemudian berdo’a sambil memegang kedua buah dadanya. Doanya, “Jika benar anak diperahu itu anakku Atan, anak yang telah kukandung Sembilan bulan sepuluh hari; anak yang telah kubesarkan dengan air susuku ini, terjadilah sesuatu padanya”.

Setelah doa yang diucapkan oleh si ibu selesai, tiba-tiba guruh menggelegar dan angin ribut pun turun dengan kencangnya menenggelamkan perahu yang ditumpangi Atan. Atan ketakutan. Ia pun menjerit minta tolong dan minta ampun pada ibunya, tetapi sudah terlambat. Ternyata azab tak bisa lagi dihentikan. Angin terus menghantam. Hingga akhirnya Atan Comot hilang ditelan laut. Saat ini, menurut cerita orang sekitar yang entah benar entah tidak adanya, jika angin sedang kencang, pernah terlihat lah seorang nenek berdiri di atas batu dan terdengar pula suara orang menjerit.

Ada banyak hikmah pelajaran yang bisa kita ambil dari cerita rakyat Melayu Atan Comot tersebut. Banyaknya cerita rakyat Melayu yang memiliki pesan sejenis menandakan betapa pentingnya seoarang anak untuk berbakti kepada orang tua. Seperti ajaran dan petuah Melayu yang mengajarkan hal tersebut. Berikut ini beberapa pelajaran penting yang bisa kita dapatkan dari cerita rakyat Melayu Riau yang berjudul Puaka Tanjung Penyabung:
1. Tidak boleh durhaka kepada orang tua, terutama ibu yang sangat besar jasanya kepada seorang anak.
2. Tidak boleh melupakan siapa kita di masa dulu. Jika kita orang susah pada awalnya, maka tetap kita harus bisa ingat diri kita dan tidak lupa diri dengan kesuksesan hidup yang telah kita raih.
3. Tidak boleh melupakan kampung halaman, terutama ketika kita telah hidup sukses di kota.
4. Tidak boleh menghina orang susah dan orang miskin.

LEGENDA TUJUH PUTERI : ASAL MUASAL KOTA DUMAI

Dahulu, di Dumai ada sebuah kerajaan yang dipimpin oleh seorang ratu bernama Cik Sima. Kerajaan tersebut bernama Kerajaan Seri Bunga Tanjung. Cik Sima mempunyai tujuh orang putri yang cantik-cantik. Di antara ketujuh putrinya, putri bungsulah yang paling cantik. la bernama Mayang Sari.

Suatu hari, ketujuh putri ini sedang mandi di Lubuk Sarong Umai. Mereka tidak menyadari bahwa ada orang yang sedang memerhatikan mereka. Pangeran Empang Kuala yang secara tidak sengaja sedang melewati daerah itu terkagum-kagum dengan kecantikan ketujuh putri itu. Namun, matanya terpaku pada Putri Mayang Sari.

"Hmm, cantik sekali gadis itu. Gadis cantik di Lubuk Umai. Dumai... Dumai," bisiknya pada diri sendiri.

Sekembalinya ke kerajaan, Pangeran Empang Kuala memerintahkan utusannya untuk pergi ke Kerajaan Seri Bunga Tanjung untuk meminang Putri Mayang Sari. Secara adat, Cik Sima menolak dengan halus pinangan kepada putri bungsunya, karena seharusnya putri tertualah yang harusnya menerima pinangan lebih dahulu.

Pangeran Empang Kuala murka mendengar pinangannya ditolak. Lulu, ia mengerahkan pasukannya untuk menyerbu Kerajaan Seri Bunga Tanjung. Mendapat serangan tersebut, Cik Sima segera mengamankan ketujuh puterinya ke dalam hutan. Mereka disembunyikan di sebuah lubang yang ditutupi atap terbuat dari tanah dan dihalangi oleh pepohonan. Cik Sima juga membekali ketujuh puterinya bekal makanan selama tiga bulan. Setelah itu, Cik Sima kembali ke medan perang.

Pertempuan berlangsung selama berbulan-bulan. Telah lewat tiga bulan pertempuran tidak juga selesai dan pasukan Cik Sima semakin terdesak. Korban sudah banyak sekali berjatuhan dan kerajaan pun porak poranda. Akhirnya, Cik Sima meminta bantuan jin yang sedang bertapa di Bukit Hulu Sungai Umai.

Ketika Pangeran Empang Kuala dan pasukannya sedang beristirahat di bagian hilir Sungai Umai pada malam hari, tiba tiba saja ribuan buah bakau berjatuhan menimpa pasukan Pangeran Empang Kuala yang sedang beristirahat. Sebentar saja pasukan tersebut dapat dilumpuhkan. Pangeran Empang Kuala pun terluka.

Dalam kondisi yang lemah itu, datanglah utusan Ratu Cik Sima.

"Hamba datang sebagai utusan Ratu Kerajaan Seri Bunga Tanjung. Ratu meminta Tuan untuk menghentikan peperangan ini. Peperangan ini tidak ada kebaikannya bagi kedua belch pihak. Hanya akan menimbulkan kesengsaraan," kata utusan Ratu Cik Sima

Pangeran Empang Kuala menyadari bahwa pihaknyalah yang memulai semua kerusakan ini. Akhirnya, ia memerintahkan pasukannya untuk mundur.

Sepeninggal pasukan Pangeran Empang Kuala, Ratu Cik Sima bergegas menuju tempat persembuyian ketujuh putrinya. Namun, ia sangat terpukul, karena dilihatnya ketujuh puterinya telah meninggal dunia, karena kelaparan. Peperangan berlangsung Iebih lama dari perkiraan mereka, sehingga bekal makanan yang ditinggalkan tidak cukup.

Ratu Cik Sima tak kuasa menahan sesal dan kesedihan atas kehilangan putri-putrinya. la jatuh sakit dan meninggal dunia.

Konon, kata Dumai diambil dari kata-kata Pangeran Empang Kuala ketika sedang melihat Putri Mayang Sari di sungai. Kini, di Kota Dumai terdapat situs bersejarah, yaitu sebuah persanggrahan Putri Tujuh yang letaknya di daerah wilayah kilang Minyak PT Pertamina Dumai.


Pesan moral dari Cerita Rakyat Riau Putri Tujuh : Asal Usul Dumai adalah permusuhan akan menimbulkan kerugian dan penyesalan.

MEMBUAT HIASAN DI DALAM BOTOL

Ni saya punya video membuat hiasan di dalam botol


MEMBUAT KUNING TELUR BERADA DI LUAR

Ni saya punya video cara membuat kuning telur berada di luar


Jumat, 13 April 2018

PROSES METAMORFOSA KUPU-KUPU


SEJARAH PULAU PENYENGAT

Sejarah Pulau Penyengat

Suatu hal yang tercatat dalam sejarah adalah bahwa mesjid ini merupakan satu-satunya peninggalan Kerajaan Riau-Lingga yang utuh. Harap diingat, Penyengat pada akhirnya tidak saja sebagai tempat berkedudukannya seorang Yang Dipertuan Muda atau semacam Perdana Menteri Kerajaan Melayu Riau-Lingga, tetapi juga tempat kedudukan Sultan sejak tahun 1900 dengan segala macam pembangunan fisiknya; sebutlah di antaranya berbagai macam istana, mahkamah, rumah sakit, listrik, dan jaringan telepon yang tersedia sebelum abad ke-20.
Alkisah, nama pulau Penyengat muncul dalam sejarah Melayu pada awal abad ke-18 ketika meletusnya perang saudara di Kerajaan Johor-Riau yang kemudian melahirkan Kerajaan Siak di daratan Sumatera (masih di Riau). Pulau ini menjadi penting lagi ketika berkobarnya perang Riau (akhir abad ke-18) pimpinan Raja Haji Fisabilillah yang pada tahun 1997 diangkat sebagai pahlawan nasional. Raja Haji menjadikan pulau ini sebagai kubu penting yang dijaga oleh orang-orang asal Siantan, dari kawasan Pulau Tujuh di Laut Cina Selatan.
Cerita rakyat menyebutkan, nama pulau tersebut diambil dari nama binatang yakni penyengat (sebangsa lebah), semula dikenal sebagai tempat orang mengambil air dalam pelayaran di kawasan ini. Konon, suatu kali para saudagar yang mengambil air di situ diserang binatang tersebut. Pihak Belanda sendiri menjuluki pulau itu dengan dua nama yakni Pulau Indera dan Pulau Mars. Kini pulau itu lebih dikenal dengan nama Penyengat Inderasakti.
Pada tahun 1805, Sultan Mahmud menghadiahkan pulau itu kepada istrinya Engku Putri Raja Hamidah, sehingga pulau ini mendapat perhatian yang jauh lebih besar dibandingkan sebelumnya. Perhatian itu semakin mantap dinikmati Penyengat, ketika beberapa tahun kemudian, Yang Dipertuan Muda Jaafar (1806-1832) memindahkan tempat kedudukannya di Ulu Riau (Pulau Bintan) ke Penyengat, sedangkan Sultan Mahmud pindah ke Daik-Lingga.
Dengan pengalamannya sebagai pengusaha timah di Semenanjung Malaya dan selalu berpergian ke berbagai tempat sebelum diangkat menjadi Yang Dipertuan Muda, Raja Jaafar membangun Penyengat dengan cita-rasa pemukiman yang molek. Sejumlah pengamat asing menyebutkan, Penyengat ditata sebaik-baiknya tempat yang terlihat dari penyusunan pemukiman, keberadaan tembok-tembok, saluran air, dan jalan-jalan. Pada gilirannya, Sultan Abdurrahman Muazamsyah, tahun 1900 memindahkan tempat kedudukannya dari Daik ke Penyengat.
Setelah menolak menandatangani politik kontrak dengan Belanda dan melakukan berbagai macam bentuk perlawanan, Sultan Abdurrahman Muazamsyah diturunkan dari tahta oleh penjajah. Tak seorang pun orang Melayu yang bersedia menjadi Sultan setelah itu, Abdurrahman Muazamsyah bahkan mengilhami orang-orang Riau meninggalkan Penyengat menuju Singapura dan Johor tahun 1911. Hanya beberapa ratus orang penduduk dari 6.000 orang penduduk waktu itu yang tinggal di Penyengat setelah peristiwa tersebut.
Dengan demikian, bangunan-bangunan kerajaan terbiarkan, bahkan dijarah. Selentingan dari penduduk terdengar cerita tentang bagaimana di antara para bangsawan mengharapkan agar bangunan-bangunan yang ada hendaklah dirubuhkan daripada diambil oleh Belanda. Tindakan semacam itu tidak mungkin dilakukan terhadap Mesjid Sultan, malahan rumah ibadah ini dipelihara baik sebagaimana mestinya sebuah rumah ibadah.
Sebenarnya, Mesjid Sultan di Pulau Penyengat sebagaimana disebutkan dalam Tuhfat al-Nafis (buku sejarah Melayu) karya Raja Ali Haji, dibangun seiringan dengan dihadiahkannya pulau tersebut kepada Engku Putri Raja Hamidah oleh Sultan Mahmud. Cuma saja, waktu itu, mesjid tersebut terbuat dari kayu. Raja Jaafar yang membangun Penyengat sebagai bandar modern hanya pernah memperlebar mesjid itu karena penduduk Pulau Penyengat semakin banyak.
Dalam buku Mesjid Pulau Penyengat yang disusun Hasan Junus disebutkan, pembangunan mesjid itu secara besar-besaran dilakukan ketika Raja Abdul Rahman memegang jabatan Yang Dipertuan Muda Riau-Lingga (1832-1844), menggantikan Raja Jaafar. Tak lama setelah memegang jabatan itu yaitu pada tanggal 1 Syawal tahun 1284 H (1832 M) atau 165 tahun yang lalu, setelah usai shalat Ied, ia menyeru masyarakat untuk ber-fisabilillah atau beramal di jalan Allah.
Caranya adalah dengan membangun mesjid di atas tapak mesjid yang lama. Suatu mesjid yang dapat meninggalkan zaman yaitu dapat digunakan mulai saat dibina sampai kepada anak cucu mendatang. Seruan ber-fisabilillah itu sangat kuat bergaung, setelah seruan serupa dikumandangkan dalam perang Riau, sehingga berduyun-duyunlah masyarakat datang dari berbagai tempat untuk bergotong-royong. Khusus pada sepekan pertama, para lelaki selain penjaga malam, dilarang keluar rumah agar siangnya dapat menyumbangkan tenaganya untuk mesjid. Akhirnya, pembuatan fondasi mesjid selesai dikerjakan selama tiga pekan.
Tidak saja tenaga, mereka juga menyumbangkan makanan seperti beras, sagu, dan lauk-pauk termasuk telur ayam. Makanan itu berlimpah-ruah, bahkan konon putih telur sampai tidak habis dimakan. Atas saran tukang pada bangunan induk mesjid, putih telur itu akhirnya dicampur dengan semen untuk perekat batu. Itulah sebabnya mengapa banyak masyarakat menyebutkan bahwa mesjid tersebut dibuat dari telur.
Kini kawasan mesjid itu berukuran 54,4 x 32,2 meter. Bangunan induknya adalah 29,3 x 19,5 meter, disangga oleh empat tiang. Lantai bangunannya dibuat dari batu bata tanah liat. Di halaman mesjid, terdapat dua buah rumah sotoh yang diperuntukkan bagi musafir dan tempat musyawarah. Selain itu terdapat juga dua balai, tempat orang biasanya menghidangkan makanan ketika kenduri dan untuk berbuka puasa yang disediakan pengurus mesjid setiap hari seperti juga tahun ini. Khusus bangunan induk, Raja Hamzah Yunus mengatakan, “Tidak ada perubahan semenjak pertama dibangun oleh Raja Abdul Rahman.”
Tak pelak lagi, keberadaannya memang amat lain dibandingkan mesjid semula yang terbuat dari kayu. Seperti dikisahkan dalam Mesjid Pulau Penyengat, semula mesjid itu berlantai batu merah empat persegi, sedangkan dindingnya terbuat dari kayu cengal (Balanocarpus heimii) yang didatangkan dari Selangor (kini masuk Malaysia). Atapnya terbuat dari kayu bekian. Hanya terdapat sebuah menara setinggi 12 hasta, ditambah sebuah kubah berukuran 17 hasta. Mesjid ini diberi pagar hidup dengan pohon-pohonan yang tumbuh merimbun.
Patutlah diakui bahwa bentuk Mesjid Sultan di Penyengat kini sangat unik. Sulit bagi orang untuk menentukan asal arsitekturnya. Ada yang mengatakan, mesjid ini bergaya India berkaitan dengan tukang-tukang dalam membuat bangunan utamanya adalah orang-orang India yang didatangkan dari Singapura. Tetapi yang jelas, arsitektur mesjid merupakan gaya campuran dari berbagai wilayah budaya seperti Arab, India, dan Nusantara. Dalam dua kali pameran mesjid pada Festival Istiqlal di Jakarta (1991-1995) disebutkan bahwa Mesjid Sultan ini merupakan mesjid pertama di Indonesia yang memakai kubah.
Terdapat 13 kubah di mesjid itu yang susunannya bervariasi seperti ada “kelompok” kubah dengan jumlah tiga dan empat kubah. Ditambah dengan empat menara yang masing-masing memiliki ketinggian 18,9 meter, maka dapatlah dijumlahkan bahwa bubung yang dimiliki mesjid tersebut sebanyak 17 buah. Ini diartikan sebagai jumlah rakaat dalam shalat yang harus dilakukan oleh setiap umat Islam dalam sehari semalam yakni subuh (dua rakat), zuhur (empat rakaat), asyar (empat rakat), maghrib (tiga rakaat), dan isya (empat rakaat).
Keunikan di dalam mesjid masih banyak. Paling menarik perhatian adalah terdapatnya mushaf Alquran tulis tangan yang diletakkan dalam peti kaca di depan pintu masuk. Mushaf ini ditulis oleh Abdurrahman Stambul tahun 1867. Ia adalah salah seorang putra Riau yang dikirim Kerajaan Riau-Lingga untuk menuntut ilmu di Istambul, Turki. Disebabkan tempat belajarnya, penulisan mushaf Alquran itu bergaya Istambul yang dikerjakannya sambil mengajar agama Islam di Penyengat.
Alquran tulis tangan lain yang ada di mesjid itu dan tidak diperlihatkan kepada umum, ternyata lebih tua yakni dibuat tahun 1752. Uniknya, di bingkai mushaf yang tidak diketahui penulisnya ini terdapat tafsiran-tafsiran dari ayat-ayat Alquran, bahkan terdapat berbagai terjemahan dalam bahasa Melayu terhadap kata per kata di atas tulisan ayat-ayat tersebut. Ini menunjukkan bahwa di sisi lain, orang-orang Melayu tidak saja menulis ulang mushaf, tetapi juga coba menerjemahkannya.
Tentu saja mushaf tersebut tidak dapat diperlihatkan kepada umum karena sudah amat rusak. Mushaf ini tersimpan bersama 300-an kitab dalam dua lemari di sayap kanan depan mesjid. Kita-kitab tersebut adalah sisa-sisa kitab yang dapat diselamatkan dari perpustakaan Kerajaan Riau-Lingga, Kutub Khanah Marhum Ahmadi, yang tidak terbawa bersama eksodusnya masyarakat Riau awal abad ke-20 ke Singapura dan Johor. Dalam suatu kunjungannya tahun 1970-an, Buya Hamka menilai bahwa buku-buku tersebut merupakan buku-buku penting yang tinggi nilainya dalam Islam.
Benda yang juga cukup menarik perhatian di mesjid ini adalah mimbar yang terbuat dari kayu jati. Sebuah sumber menunjukkan bahwa mimbar ini sengaja ditempah di Jepara, Jawa Tengah, sebanyak dua mimbar. Satu mimbar diletakkan di Mesjid Sultan di Penyengat ini, sedangkan mimbar lain yang berukuran lebih kecil, diletakkan pada mesjid di Daik. Jepara, memang sudah lama dikenal di Riau, bahkan misi dagang Riau yang dipimpin Raja Ahmad, sempat berada di wilayah itu tahun 1826. Di antara anggota misi ini adalah pujangga Raja Ali Haji yang keranda (peti mati) untuknya sempat juga dibuat di Jepara karena ia sakit keras ketika berada di situ.
Hasan Junus mengatakan, di dekat mimbar itu disimpan sepiring pasir yang dikatakan berasal dari Makkah al-Mukarramah, melengkapi benda-benda lain semacam permadani Turki dan lampu kristal. Pasir ini dibawa oleh Raja Ahmad Engku Haji Tua yang dikenal sebagai bangsawan Riau pertama mengerjakan haji tahun 1820-an, hasil perdagangannya di Jawa sampai ke Betawi. Pasir tersebut senantiasa digunakan masyarakat dalam upacara jejak tanah, suatu tradisi menginjak tanah untuk pertama kali bagi kanak-kanak.
penampilan suasana dalam Idul Fitri dan lintasan sejarah yang dikandung Mesjid Sultan itu yang agaknya “mengusik” hati orang luar datang mengerjakan shalat Idul Fitri atau Jumat (lihat: Naksabandiyah dan Berbagai Kegiatan).
Pada gilirannya, kunjungan pendatang dari luar itu merupakan hikmah tersendiri bagi Mesjid Sultan. Ini terbukti banyaknya uang terkumpul dari infak dan sedekah pengunjung. Seorang pejabat Departemen Perhubungan di Jakarta beberapa tahun lalu sempat terkagum-kagum sambil mengatakan bagaimana sebuah mesjid yang berada di desa dengan mata pencaharaian penduduk adalah buruh dan pegawai negeri, memiliki kas di atas Rp 100 juta.
Keterangan terbaru menyebutkan, kas tersebut kini sudah membengkak menjadi Rp 200 juta lebih. Uang inilah yang dikelola untuk berbagai kegiatan seperti pendidikan keagamaan bagi kanak-kanak. Setiap bulan Ramadhan, pengurus menyediakan makanan berbuka puasa bagi 40 orang. Tak ada syarat untuk itu kecuali memang berpuasa dan memerlukannya. Selebihnya, dana tersebut diperlukan untuk memakmurkan mesjid.
Bayangkan saja, untuk memperindah mesjid, baru-baru ini dipasang lampu mewah pada dua menara mesjid seharga Rp 12 juta. Tak pelak lagi, dari Tanjungpinang, menara mesjid itu terlihat bagai mercusuar-seperti menjalani fungsi mercusuar sebenarnya agar orang tidak tersesat berlayar pada malam hari. Menaranya yang terang benderang terlihat seperti dua belah tangan yang mengaminkan doa ke langit, sekaligus mengingatkan orang akan wujud Allah.
Pengurus mesjid pula tampaknya tidak terlalu ortodoks terhadap pengunjung yang setiap hari mengunjunginya dalam angka relatif-dapat mencapai 1.000 orang pada hari Minggu atau pada hari libur. Mereka dipersilakan melihat-lihat keadaan mesjid setiap saat. Tentu saja, kegiatan melihat-lihat itu tidak lepas dari usaha agar tetap mengingatkan diri kepada Allah, sehingga seorang pengunjung tetap dituntut berlaku sopan. Pengunjung lelaki misalnya, tidak diperkenankan naik ke mesjid kalau hanya memakai celana pendek. Selain itu orang tidak dibenarkan mengambil foto di dalam mesjid.
Tak hanya sampai di situ. Fasilitas mesjid dapat digunakan untuk berbagai kegiatan sosial keagamaan. Dua balai yang berada di halaman mesjid, dapat dijadikan tempat diskusi keagamaan dan kebudayaan. Tahun lalu misalnya, pengurus membenarkan pengisi kegiatan Hari Raja Ali Haji mengadakan kegiatan di dalam kompleks mesjid seperti bimbingan penulisan kreatif dan latihan membacakan syair dan Gurindam Duabelas.
Ya, Mesjid Sultan merupakan salah satu dari belasan obyek wisata di Pulau Penyengat sebagai obyek wisata andalan Riau, apalagi dalam saat hari raya seperti sekarang. Tetapi untuk soal agama, Mesjid Sultan tidak bisa ditawar-tawar karena fungsinya tetaplah sebagai rumah ibadah. Mesjid ini seolah-olah hendak mengatakan bahwa pandangan terhadap dunia tidak mungkin ditutup, tetapi pandangan kepada akhirat tetap dibuka selebar-lebarnya

 

BUDIDAYA ULAT SUTRA

Budidaya Ulat Sutera Pemakan Daun Singkong
Pada budidaya ulat sutra area pemeliharaan ulat kecil dilaksanakan pada tempat tersendiri yang disebut Unit Pemeliharaan Ulat Kecil (UPUK). Ruang pemeliharaan pada budidaya ulat sutra harus dilengkapi dengan jendela dan ventilasi sebagai sarana sirkulasi udara untuk menjaga suhu di dalam ruang.
Ruang pemeliharaan budidaya ulat sutra setidaknya dilengkapi dengan kotak atau rak pemeliharaan, area daun, gunting stek, pisau, ember/baskom, jaring ulat, ayakan, kain penutup daun, hulu ayam, kerta alas, kerta minyak/parafin, lap tangan dan lain-lain.
pengembangan ulat sutera jenis samia cynthia ricini, memiliki nilai yang sangat strategis untuk meningkatkan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat. Sebab, ulat itu tidak memakan daun murbei seperti ulat sutera biasa. Melainkan mampu memakan daun singkong yang banyak terdapat di Wonogiri.
penelitian budidaya ulat sutera pemakan daun singkong yang di kembangkan di Kabupaten Wonogiri, sebagai salah satu cara meningkatkan produktifitas petani, kualitas, kapasitas produksi pertanian yang belum sepenuhnya di adopsi oleh petani sebagai masyarakat petani agro industri.
"Jka di bandingkan dengan kain sutera asal China, kain tenun sutera kokon ulat sutera pemakan daun singkong kualitasnya jauh lebih bagus. Selain pewarna benang sutera yang di proses secara alami dari makanan yang di makan oleh ulat sutera pemakan daun singkong, siklus cuaca di Indonesia juga sangat mendukung budidaya ulat sutera pemakan daun singkong" Terang Dra.Trimurti,MM
  
Persiapan Kandang
Tahap cara beternak yang pertama adalah persiapan. Dalam mempersiapkan peternakan ulat sutera, terdapat tiga hal yang paling utama yakni tempat pemeliharaan, bibit, dan pakan. Kandang ulat sutera berupa ruangan dengan rak didalamnya. Sebaiknya sediakan dua ruang berbeda sebagai teknik beternak yang ditujukan untuk ulat sutera kecil dan ulat sutera besar. Pastikan ruangan memiliki ventilasi dan jendela dan didesinfektan 2 atau 3 hari sebelum pemeliharaan ulat dimulai dengan menggunakan larutan kaporit 0,5% atau formalin (2-3%) yang disemprotkan secara merata.
 
Bibit
Persiapan kedua dalam teknik budidaya ulat sutera adalah penyediaan bibit. Pesanlah bibit selambat lambatnya 10 hari sebelum pemeliharaan ulat dimulai serta lakukanlah inkubasi agar penetasannya seragam. Sebarkan telur didalam sebuah kotak penetasan kemudian tutup dengan kertas putih yang tipis. Setelah itu, simpan kotak didalam tempat sejuk yang terhindari dari penyinaran matahari secara langsung, pada suhu berkisar 25 derajat celcius - 28 derajar celcius dan kelembaban sekitar 75-85%. Setelah terlihat bintik biru pada telur, bungkus dengan kain hitam selama 2 hari, dan telur pun siap untuk dikembangbiakkan.

Pakan


Hal yang tidak kalah penting dalam cara ternak ulat sutera adalah pakan. Selain tanaman murbei, ulat sutera juga memiliki kemamupuan lain untuk memakan tanaman selain murbei. Pakan tersebut adalah dari daun singkong. Sebelum melakukan budidaya ulat sutera pemakan daun singkong ini sebaiknya dilakukan penanaman singkong terlebih dahulu agar ketersediaan pakan ulat sutera ketika sudah menetas dan berkembang bisa terpenuhi dengan baik. Dalam hal melakukan penanaman singkong untuk budidaya ulat sutera terdapat 2 metode yaitu Stek mata untuk hasil umbi yang bagus, kemudian jarak tanam rapat 5 cm x 5cm untuk hasil daun singkong yang banyak.

Siklus Hidup Ulat Sutera
Siklus hidup ulat sutera dimulai dari telur yang menetas menjadi ulat kecil dan berkembang menjadi ulat besar, lalu berubah menjadi pupa atau kepompong, dan akhirnya menjadi ngengat yang akan menetaskan telur lagi. Terdapat lima fase atau instar selama hidup ulat sutera dimana pada setiap akhir instar, ulat sutera akan mengalami masa tidur atau istirahat, serta pergantian kulit. Pada instar 1 hingga instar 3, ulat sutera disebut ulat sutera kecil, sementara pada instar 4 sampai 5 ulat sutera disebut ulat sutera besar.

Proses Pemeliharaan Ulat Sutera
Ulat yang baru menetas dari kotak inkubasi dipindahkan kedalam tempat pemeliharaan untuk ulat kecil dan diberi makan secara teratur tiga kali sehari pada pagi, siang, dan sore hari. Setelah kurang lebih 4 hari, ulat muda akan berada pada akhir instar pertama dan kemudian akan mengalami masa tidur. Pada masa tidur, ulat ditaburi kapur dan tidak perlu diberi makan, serta jangan lupa untuk membuka ventilasi dan jendela agar udara mengalir dengan baik.Setelah itu, instar kedua pun dimulai. Ulat kembali diberi makan hingga kembali mengalami masa istirahat pada akhir instar.
Lakukan hal yang sama dalam memelihara hingga ulat berada pada akhir instar ketiga. Pada saat tersebut ulat sudah berukuran cukup besar dan harus dipindahkan ke ruangan yang lebih luas dengan suhu 24-26 derajat celcius dan kelembapan sekitar 70-75%. Pada instar kelima, ulat akan mulai mengkokon. Ulat yang siap mengkokon dipindahkan kedalam alat pengokonan yang dapat terbuat dari karton, plastik atau bambu. Pengkokonan berlangsung selama sekitar 7 hari dan selanjutnya kokon siap dipanen dan dipasarkan atau diolah sebagai benang bahan baku pembuatan kain sutera.
 

Selasa, 10 April 2018

ADAB MAKAN DAN MINUM NABI MUHAMMAD SAW...

1. Makanan Seorang Muslim: Baik dan Halal
2. Membaca Basmalah Saat Makan dan Memulai dengan yang Terdekat
3. Makan dan Minum dengan Menggunakan Tangan Kanan
4. Bernafas di Luar Bejana ketika Hendak Minum
5. Cara Memberi Minum Orang Lain

6. Tidak Minum Sambil Berdiri
7. Tidak Makan dan Minum dari Tempat yang Terbuat dari Emas dan Perak

8. Tata Cara Makan
9. Kadar (Ukuran) Makan yang Baik

10. Tidak Mencaci Makanan

11. Tidak Makan Secara Berlebihan
12. Keistimewaan Makan dan Membaginya
13. Memuji Hidangan

14. Tidak Meniup Minuman

15. Pemberi Air Minum Hendaknya Meminum Terakhir Kali
16. Berkumpul untuk Makan Bersama
17. Menghormati Tamu dan Melayaninya Sendiri

18. Posisi Duduk ketika Makan

19. Sifat Makan Orang Sibuk

20. Kencangkan (Tutup) Minuman dan Menyebut Nama Allah Saat Tidur

21. Makan Bersama Pembantu

22. Mendahulukan Makan Malam daripada Shalat Isya

23. Tata Cara Makan yang Benar di Sebuah Nampan

24. Bacaan Setelah Makan

KHASIAT BUAH MENGKUDU

TERNYATA BUAH MENGKUDU BANYAK MENGANDUNG KHASIAT...  INI LAH KHASIATNYA...

  • Menghilangkan sakit kepala
  • Meredakan nyeri haid atau gejala PMS
  • Mengatasi Hipertensi
  • Kanker
  • Mampu meningkatkan sistem imun tubuh
  • Mengobati Asam Urat
  • Buah Mengkudu Untuk Menyembuhkan Batuk
  • Melancarkan sistem pencernaan

Jumat, 06 April 2018

BAHAYA RADIASI HP

Banyak terdapat bahaya dalam menggunakan hp secara berlebihan...
yaitu sebagai berikut...

1.Kerusakan otak
2. Gangguan tidur
3. Tubuh mudah lelah
4. Sakit kepala berulang
5. Berpotensi terserang Alzheimer
6. Merusak janin
7. Anak terlalu hiperaktif
8. Gangguan telinga
9. ginjal rusak
10.Serangan jantung
11.Depresi berat
12.Kanker kulit
13. Gangguan Seksual
14.Meningkatkan tekanan darah
15. Kanker payudara             

Selasa, 03 April 2018

CARA MEMBUAT PEMPEK TELUR SEDERHANA

INGIN MEMBUAT PEMPEK YANG LEZAT DAN SEDERHANA...
SAYA PUNYA VIDEO NYA..

TIPS MUDAH PINTAR

NAH BAGI KAMU YANG INGIN CEPAT MENANGKAP PELAJARAN.. BERIKUT TIPS NYA NI...

1. Tarif Nafas Dalam-dalam
2. Buatlah Jurnal.
3. Belajarlah Sebanyak Mungkin.
4. Belajarlah Membaca Cepat.
5. Ambil Waktu Singkat untuk Beristirahat Secara Berkala. 
6. Gunakan Akronim untuk Mengingat Informasi.
7. Sarapan Pagi.
8. Gunakan Tubuh Anda untuk Membantu Anda Mempelajari Sesuatu.
9. Meditasi.
10. Jauhi Makanan yang Mengandung Gula.
11. Olah Kecerdasan Emosional (EI) Anda.
12. Manfaatkan Setiap Waktu Anda.
13. Jogging.
14. Latih Semua Indra Anda.
15. Latihlah Gelombang Otak Alpha Anda.
16. Konsumsilah Antioksidan.
 17. Gunakan Intuisi Anda.
18. Gunakan Sistem Pembantu Memori. 

membuat es krim sederhana

cuaca panas enak nya minum yang dingin-dingin kan
aku punya video ni cara membuat es krim yang enak dan simple
oke kita lihat yuk cara membuat nya.
cikedout...


Selasa, 27 Maret 2018

TIPS MEMBUAT KUE KERING AGAR RENYAH

  • Tambahkan sedikit tepung maizena ke dalam adonan kue;
  • Gunakan tepung dengan protein rendah. Dengan menggunakan tepung terigu berprotein rendah akan membuat kue menjadi kering dan renyah hasilnya;
  • Jangan menguleni adonan terlalu lama. Hal ini untuk mencegah agar kue tidak melebar. Dinginkan mentega terlebih dahulu agar mentega tidak cair akibat pengocokan;
  • Pengovenan kue kering sebaiknya menggunakan suhu yang rendah dan jangan terlalu panas;
  • Selalu menimbang bahan-bahan yang akan digunakan, agar takarannya tepat dan sama jangan mengira-ngira takaran;
  • Dalam mengocok mentega atau margarine jangan lama-lama. Masukkan terigu dengan cara diayak, hal ini agar memudahkan proses pengadukan dan pencampuran;
  • Adonan sebaiknya diaduk dengan menggunakan spatula jangan dengan mixer, hal ini untuk mencegah agar adonan tidak menjadi lengket dan mengaret. Adonan sebaiknya diaduk jangan terlalu lama dengan kekuatan mengaduk sedang (tidak terlalu kencang);

TIPS MENGHEMAT BATTERAI HP

 1. Pakailah Wallpaper Hitam
2. Atur Tingkat Kecerahan Layar
3. Atur Waktu Tidur Android
4. Matikan Fitur Pintar Android
5. Matikan getaran dan umpan balik 
6. Gunakan pemberitahuan layar kunci
7. Matikan GPS, Bluetooth, NFC, Wi-Fi dan Data
8. Kurangi Widget
9. Gunakan Modus Hemat Baterai
10. Matikan Fitur OK Google
11. Jangan Terlalu Terobsesi Pada Ponsel
 
 
 
 
 

TIPS MELIPAT BAJU ZAMAN NOW

Hai guys...
bosan melipat baju di rumah?...
gue ada video cara melipat baju dengan cepat
mau tau?...
cikedout!


tentang saya

hai semuanya....
nama saya nia kurniah, saya lahir di kuningan (jawa barat) pada tanggal 04 September 2003, saya adalah anak tunggal di keluarga saya... saya bersekolah di MTs N1 Kepulauan Meranti... saya duduk di kelas 8... saya senang sekolah disana... di sana saya memiliki banyak teman... tetapi saya hanya dekat dengan beberapa teman saja karena saya orangnya tidak terlalu bergaul...
saya berharap kita bisa berkomunikasi di blog saya karena mungkin kita bisa berbagi informasi mengenai suatu hal dan lain nya...